Ajip Rosidi
Kumpulan Puisi dan Kata Bijak karya Ajip Rosidi.
Ajip Rosidi: Karena “bahasa gaul” baru muncul sejak kira-kira 1998, maka dalam kamus-kamus pun tidak tercantum sebagai éntri.
[...]
Ajip Rosidi: Sebagian dari orang Cina peranakan di Indonésia menganggap kata "Cina" itu mengandung penghinaan. Meréka lebih suka mempergunakan kata "Tionghoa" untuk menyebut nama bangsa dan nama bahasanya, dan "Tiongkok" untuk menyebut nama negaranya.
[...]
Ajip Rosidi: Bahasa Indonésia sebagai bahasa yang muda, yang berasal dari bahasa Melayu, banyak mengambil ungkapan dan peribahasa dari bahasa Melayu.
[...]
Ajip Rosidi: Mémang kata-kata “hamba”, "saya", “kami” (singular) cocok untuk masyarakat féodal kerajaan. Setelah Indonésia merdéka dan menganut sistim demokrasi, maka kata-kata itu bisa dianggap tidak cocok lagi.
[...]
Ajip Rosidi: Kegagalan H. Rosihan Anwar mencari kata ganti dalam bahasa Indonésia yang sepadan dengan "you" dalam bahasa Inggris, hanya menunjukkan bahwa beliau tidak menyadari bahwa bahasa itu erat pertaliannya dengan budaya masyarakat yang mempergunakannya.
[...]
Ajip Rosidi: Tapi apa hak manusia lata, tahu rahasia Yang Maha Kuasa? Apa pun yang ditakdirkanNya, akan diterima tanpa bicara.
[...]
Ajip Rosidi: Bukankah itu maumu? Kepalsuan, di mana orang tertawa hampa dengan jiwa luka.
[...]
Ajip Rosidi: Lautan maha dalam! Tak kuketahui betapa sunyi dasarmu. Kausembunyikan badai dalam ketenangan yang syahdu.
[...]
Ajip Rosidi: Sebelum Sang Maut menjemput, sekali lagi namamu 'kan kusebut, lalu diam. Mati.
[...]
Ajip Rosidi: Gadis di pelukan orang. Sejuk angin ke dada, pelukan hampa.
[...]
Ajip Rosidi: Apa yang lebih menusuk dari mata? Diam dan bunuh setiap kata.
[...]
Ajip Rosidi: Perawan putih berperahu ke pulau bersamaku. Pelabuhanku membuka ke segala pantai.
[...]
Ajip Rosidi: Kapan pun kau lambaikan tangan, ku kan datang, menekankan jantung ke tanah hitam.
[...]
Ajip Rosidi: adapun penyair lahir membangkitkan kematian para penyihir.
[...]
(Ajip Rosidi) : Ketika keduanya berpapasan, tak sepatah pun kata teguran. Hanya dua pasang mata yang tajam bersitatapan.
[...]