Kahlil Gibran
Kumpulan Puisi Cinta, Rohani, dan Kehidupan karya Kahlil Gibran.
Kahlil Gibran: Ini adalah balok kayu yang paling hebat. Ia bergerak seperti benda hidup. Tidak ada balok kayu yang seperti ini sebelumnya.
[...]
Kahlil Gibran: Kasihan betul kalian, teman-temanku! Bila kalian temui raja ketika mabuk, pasti ia akan mengabulkan permohonan kalian.
[...]
Kahlil Gibran: Kawan-kawan, lantaran kudaku telah dicuri, kalian berebut memberitahu kesalahan dan cacatku.
[...]
Kahlil Gibran: Betapa anehnya, Anakku, bahwa dua burung yang terhormat ini harus saling menyerang. Tidakkah langit cukup luas untuk mereka berdua?
[...]
Kahlil Gibran: Ya, aku sudah puas, bahkan, aku lelah untuk makan dan minum; tetapi aku takut bahwa esok hari tidak akan ada lagi tanah untuk makan dan lautan untuk minum.
[...]
Kahlil Gibran: Dan aku berbalik ke arah si orang suci dan berkata, "Mengapa kau menuduh dirimu sendiri telah melakukan kejahatan?"
[...]
Kahlil Gibran: Bernyanyilah seekor naga betina yang menjaga tujuh gua di lautan: Dalam bulan sabit aku akan melahirkan Santo George yang memenggalku.
[...]
Kahlil Gibran: Kau memiliki banyak pecinta, namun hanya aku yang mencintaimu.
[...]
Kahlil Gibran: Aku tidak lain hanyalah sebuah titik dari samudera ini.
[...]
Kahlil Gibran: Aku minta roti atas nama berkah dan cinta, namun manusia tidak memedulikannya. Aku akan mengambilnya atas nama kejahatan!
[...]
Kahlil Gibran: Datanglah, oh kematian yang manis, dan ambillah aku dari tetanggaku yang melihatku sebagai orang asing karena aku menerjemahkan kepada mereka bahasa malaikat.
[...]
Kahlil Gibran: Datanglah padaku dengan mimpi-mimpi yang hadir dalam kepenuhan sadarmu, maka akan aku memberitahumu apa maknanya.
[...]
Kahlil Gibran: Bisakah kau tidak bertiup ke arah lain selain ke wajahku? Kau mengganggu stabilitas yang diberikan Tuhanku.
[...]
Kahlil Gibran: Benarkah arwah musuh bebuyutan Raja Ishana telah merasuk ke dalam tubuh putranya yang baru lahir?
[...]
Kahlil Gibran: Lebih baik aku terbakar dan berubah menjadi abu berwarna putih daripada menderita dalam kegelapan yang menyentuhku atau mengotoriku.
[...]
Kahlil Gibran: Jangan kau bangunkan rembulan dari tidurnya yang hening, dan jangan paksa bulan ke bumi dengan gonggonganmu.
[...]
Kahlil Gibran: Beban ikat pinggang ini telah membulatkan tekadku untuk melawan arus sungai hingga ke seberang.
[...]
Kahlil Gibran: Aku hidup di tengah ras yang sempurna, aku adalah yang paling tidak sempurna.
[...]
Kahlil Gibran: Aku seperti kau, oh Malam, liar dan mengerikan; karena telingaku penuh dengan tangisan bangsa yang ditaklukkan.
[...]
Kahlil Gibran: "Aku hanya diriku sendiri," jawab anak kecil itu, "dan seorang pengasuh sedang mencariku, dan ia tidak tahu di mana aku berada."
[...]
Kahlil Gibran: Aku iri dengan kebahagiaanmu dan suamimu yang telah menikah bertahun-tahun. Aku benci suamiku sendiri dan aku adalah wanita paling tidak bahagia.
[...]
Kahlil Gibran: Aku tertawa, bersukaria, seperti cerahnya dunia. Lalu makhluk-makhluk dalam hutan berkata, 'Itu tidak lain adalah tawa hyena'.
[...]
Kahlil Gibran: Saat kecantikan keluar dari laut, ia tidak menemukan pakaiannya. Karena malu untuk telanjang, akhirnya ia mengenakan pakaian keburukan.
[...]
Kahlil Gibran: Satu nyawa yang kumiliki, satu kematian pula yang kumiliki. Tapi kau? Mereka berkata bahwa kau memiliki sembilan nyawa. Bukankah itu berarti kau akan mengalami sembilan kali kematian?
[...]
Kahlil Gibran: "Ini adalah delima paling baik di daerah ini, kami menjualnya satu perak lebih mahal daripada delima yang lain." Ternyata semua tetangga, pria maupun wanita datang berduyun-duyun untuk membeli delima itu.
[...]
Kahlil Gibran: Aku merasa menjadi pembunuh pelaut muda itu dan kekasihnya. Kutukankulah yang menghancurkan mereka.
[...]
Kahlil Gibran: "Itu rumah Nyonya Ruth. Dia seorang penyihir tua." ; "Kau salah, Nyonya Ruth adalah seorang wanita cantik yang tinggal di sana untuk mengabdi pada mimpi-mimpinya."
[...]
Kahlil Gibran: Di atas lautan ini ada lautan yang lain, dengan makhluk-makhluk yang berenang di dalamnya.
[...]
Kahlil Gibran: Sang Istri menjawab, "Kau menganggap dirimu seorang raja, padahal sebenarnya kau hanyalah orang yang tak berguna."
[...]
Kahlil Gibran: Jika udara di atas damai, maka yang berada di bawah pun akan merasa damai.
[...]
Kahlil Gibran: Aku mengagumi inteprestasimu tentang cerita Yunus dan ikan paus.
[...]
Kahlil Gibran: Tiga ekor semut bertemu di hidung seorang pria yang sedang berbaring tidur di bawah sinar matahari.
[...]
Kahlil Gibran: Aku telah melihat sebentuk wajah tua keriput tanpa apa-apa, dan sebentuk wajah mulus di mana semuanya adalah berhala.
[...]
Kahlil Gibran: Mereka mulai membicarakan ilusi Mata. Dan mereka berkata, "Pasti ada masalah dengan Si Mata."
[...]
Kahlil Gibran: Pria terpelajar, yang tadinya menjunjung tinggi Tuhan, membakar buku sucinya. Ia menjadi orang yang tidak percaya adanya Tuhan.
[...]
Kahlil Gibran: Bagaimana lagi kalian akan diagungkan kecuali dengan menyalib orang gila?
[...]
Kahlil Gibran: Kebencianmu sangat berarti bagiku.
[...]
Kahlil Gibran: Laki-laki dari bukit itu membayar dua keping dan memasuki toko tersebut untuk melihat patung yang dulu dijualnya dengan harga satu keping perak.
[...]
Kahlil Gibran: jiwa para filosof bersemayam dalam kepalanya, jiwa penyair ada dalam hatinya, jiwa penyanyi melingkari tenggorokannya, namun jiwa penari mengelilingi sekujur tubuhnya.
[...]
Kahlil Gibran: "Kesakitan yang dirasakan sahabatmu adalah mutiara dengan keindahan yang tak terlukiskan."
[...]
Kahlil Gibran: "Bagaimana ia bisa berbicara tentang cinta dan istri bila ia sendiri tidak memiliki istri?"
[...]
Kahlil Gibran: "Munafik dan pembohong. Mulai hari ini sampai ke liang kubur, demi engkau aku akan membenci semua penyair."
[...]
Kahlil Gibran: Mereka meributkan kesenangan baruku; salah satunya berteriak, "Itu dosa! -- yang lain, "Itu kebaikan!"
[...]
Kahlil Gibran: "Raja gila. Raja kita dan menterinya telah kehilangan nalar. Tentu kita tidak mungkin diperintah oleh raja yang gila. Kita harus menurunkan dia dari tahtanya."
[...]
Kahlil Gibran: Seekor rubah melihat ke arah bayangannya di bawah sinar matahari dan berkata, "Aku akan memiliki seekor unta untuk makan siang hari ini."
[...]
Kahlil Gibran: Ia memberi wanita itu buku pelajaran tentang memberi dan mengambil untuk dibawa kepada anaknya sebelum ia pergi ke kuil
[...]
Kahlil Gibran: "Bernapaslah kalian, berdoalah, dan ketika kita berdoa dan berdoa lagi, tidak diragukan, akan ada hujan tikus."
[...]
Kahlil Gibran: Aku melihat dua ekor burung membangun sarang di bawah topinya.
[...]
Kahlil Gibran: "Diberkahilah pencuri yang telah mencuri topeng-topengku."
[...]
Kahlil Gibran: Mereka berkata serigala dan tikus mondok minum dari air sungai yang sama di mana singa datang untuk minum.
[...]